Kenali Manfaat Jamur Tiram, dari Makanan Diet sampai Pengganti Daging

Wujudnya persis seperti tiram. Mempunyai tudung melengkung mirip cangkang, tangkai putih kecil yang melekat pada tudung dan tekstur kulit yang tipis tetapi kenyal. Apakah itu? Yup, apalagi jika bukan jamur tiram. Salah satu spesies jamur yang sudah tidak asing lagi buat orang Indonesia.

Di Indonesia, jamur tiram amat disukai sehingga sering dibuat jadi bahan untuk bermacam ragam masakan. Mulai dari kaldu, keripik jamur, sayur, sampai bahan alternatif pengganti daging. Ini lantaran, disamping mudah ditemui di pasaran, harganya yang murah dan terjangkau, jamur tiram pun mempunyai rasa yang lezat dan beraroma tepat diolah menjadi masakan.

Faktanya lagi nih, tidak hanya lezat nyatanya oh nyatanya jamur tiram pun menyimpan banyak sekali khasiat untuk kesehatan.

Dari buku Medicinal Mushrooms yang ditulis Christopher Hobbs (1995) disebutkan kalau jamur tiram banyak mengandung Vitamin C dan Vitamin D, protein, serat, kaya akan kalsium, asam folat, rendah kalori, bebas lemak dan kolesterol, serta bebas gluten.

Berkat kandungan gizi sekomplit ini, tidak heran bila selanjutnya jamur tiram dibuat menjadi sebagai makanan pilihan saat menjalani diet sampai dibuat menjadi bahan pangan alternatif pengganti daging atau ikan untuk melengkapi protein hewani dalam tubuh.

Jamur Tiram sebagai Pilihan Makanan Saat Diet

Jamur kaya akan serat (chitin) yang dapat menunjang memperlancar pencernaan. Serat ini pun yang lantas membuat tubuh menjadi lebih mudah kenyang. Tidak hanya itu, dengan kandungan kalorinya yang memang rendah, jamur yang diolah dengan memakai sedikit minyak bakalan amat menunjang memangkas kalori yang masuk ke dalam tubuh sehingga diyakini dapat mendukung permasalahan pengurangan berat badan.

Menjadikan jamur sebagai menu utama saat diet pun bisa mendukung tingkatkan metabolisme tubuh sehingga proses pembakaran kalori pun kian banyak. Hasil analisa kandungan nutrisi terhadap jamur tiram entah yang memiliki warna putih, abu-abu, ataupun cokelat memperlihatkan kalau jamur amat berpotensi menjadi makanan bernutrisi buat pelaku diet sebab kandungan protein dan seratnya relatif tinggi namun rendah lemak dan karbohidrat.

Kandungan Gizinya Setara dengan Ikan dan Daging Ayam

Pusat riset Biologi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyatakan nilai gizi jamur nyaris menyamai hewan. Asam amino dan protein pada jamur sama dengan yang ada pada hewan, malahan jauh lebih bagus sebab jamur tidak memiliki kandungan kolesterol. Oleh karena itu, jamur bisa dibuat jadi pilihan utama pengganti daging.

Dalam 100 gr jamur tiram memiliki kandungan 46,gr asam amino atau protein. Jumlah ini kira-kira setara dengan kandungan asam amino dalam telur ayam ialah 47.1 gr/100 gr.

Menggantikan konsumsi daging dengan jamur ialah pilihan tepat buat pengidap hiperkolestrol (kolesterol berlebih) dan pengidap masalah metabolisme lipid yang lain. Sebab dapat diyakini jamur memiliki kandungan asam lemak tidak jenuh sehingga amat aman saat disantap.

Masih berdasarkan peneliti LIPI, sumber protein dari jamur amat bagus untuk bayi sebab jamur pun rendah lemak dan banyak mengandung mineral sehingga tidak hanya dapat menggantikan daging, buatan jamur tepat dibuat jadi sebagai Makanan Pendamping ASI (MPASI).

Wah, takjub pula ya. Di balik wujudnya yang mungil nyatanya jamur tiram menyimpan banyak sekali khasiat kesehatan untuk tubuh. Oya, jamur tiram pun nyatanya mudah dibudidayakan. Jadi, tidak menutup kemungkinan bagi anda membibitkan sendiri jamur tiram di rumah anda. memiliki rencana mencoba?